Kalauzaman dulu, kamu harus mengajak teman bermain dan waktu bermain pun terbatas. 2. Anak zaman sekarang lebih suka menenangkan dirinya dengan dibantu oleh media sosial, sementara anak zaman dulu lebih suka merenung suatu masalah. Perbesar. (Foto: Unsplash) Anak zaman sekarang memang suka kepo dengan kehidupan orang lain.
Jakarta, Muslim Obsession – Lebaran tahun 2023 atau 1444 H diprediksi akan berbeda hari. Muhammadiyah sudah menetapkan Hari Raya Idul Fitri pada Jumat, 21 April 2023. Sedangkan, pemerintah diduga akan menetapkan Lebaran pada Sabtu, 22 April 2023. Anjuran pemerintah inilah yang akan menjadi patokan resmi perayaan Lebaran bagi seluruh umat Muslim di fenomena lebaran beda hari tidak perlu dipermasalahkan, karena metode pengitungannya perbedaan hari raya lebaran tidak hanya berlangsung pada saat ini, tapi sudah cukup lama, dan masih saja menimbulkan perdebatan di satu yang mencatat fenomena ini adalah orientalis dan pakar Islam asal Belanda, Snouck Hurgonje. Dalam catatan berjudul Nasihat-Nasihat C. Snouck Hurgronje Semasa Kepegawaiannya Kepada Pemerintah Hindia Belanda 1889-1936 Jilid VIII 1994, Snouck bercerita ada dua metode menghitung hilal peringatan 1 Syawal di masa berdasarkan penanggalan dan penglihatan terhadap bulan baru atau hilal. Biasanya metode ini dilakukan oleh orang Muslim terpelajar yang mengerti astronomi atau ilmu falak. Mereka melakukannya dengan melihat langsung datangnya bulan di langit di daerah dataran metode kedua, berdasarkan tanggalan yang ditentukan pemerintah Belanda. Tanggalan ini tanpa perhitungan khusus dan hanya menghitung hari sejak puasa hari pertama masa kolonial, Snouck melihat banyak orang yang mengikuti metode pertama. Jika sekarang perhitungan secara empiris atau rukyat dilakukan dengan ketentuan-ketentuan, seperti ketinggian bulan sekian derajat, maka di masa kolonial tidak atau saksi hanya perlu melihat bulan saja. Apabila sudah melihat, maka akan divalidasi. Hasil validasi inilah yang akan dikirim ke pemerintah kolonial untuk ditetapkan sebagai 1 akibat di tiap wilayah Indonesia memiliki perbedaan ketinggian, sudah pasti akan berbeda hasilnya. Di wilayah tertentu bulan sudah terlihat, tetapi tidak di wilayah perbedaan inilah, tulis Ensiklopedia Hisab Rukyat 2005, hari Lebaran juga berbeda. Meski begitu, untuk mensiasati ini biasanya pemerintah kolonial akan melihat suara mayoritas. Jika sekiranya bulan belum terlihat, maka libur lebaran ditambah satu hari untuk menggenapi puasa sebanyak 30 hari. Al

4Warna Kaos yang Tren dan Disukai Wanita Zaman Sekarang; Inilah 4 Tema Kaos Paling Dicari di Indonesia; Tren Fashion 90an yang Kembali Hits Di 2021; Milenial dan Belanja Online: Dua Hal yang Tidak Pernah Bisa Terpisahkan; Hasil Survei Belanja Online Selama Pandemi, E-Commerce Menjadi Idola Netizen

Ilustrasinya membuat kita bernostalgia. Semakin bertambahnya tahun, semakin banyak pula perkembangan-perkembangan yang terjadi. Lihatlah perbedaan dulu vs sekarang di bawah ini. Dikutip dari beberapa perbedaan ini bakal membuat kamu bernostalgia. 1. Berbagi dulu vs sekarang 2. Kalau dapat nilai jelek zaman dulu vs sekarang 3. Dapat surat pada zaman dulu dan sekarang 4. Evolusi dan philosopi dulu dan sekarang 5. Gamers zaman dulu vs sekarang 6. Fitur pada HP zaman dulu dan sekarang 7. Bentuk HP serta kekuatan HP zaman dulu dan sekarang 8. Ke doktor zaman dulu vs zaman sekarang 9. Bentuk komputer zaman dulu vs zaman sekarang 10. Kegiatan sebelum, pada saat lari, dan setelah lari zaman dulu vs sekarang 11. Liburan sebelum ada smartphone dan sesudah ada smartphone 12. Makan MCDonald zaman dulu vs sekarang 13. Mengalahkan musuh-musuh pada zaman dulu dan sekarang 14. Gaya pakai celana dan tahun ke tahun 15. Perbedaan gaya dulu vs sekarang 16. Percakapan antara anak dan orangtua dulu vs sekarang 17. Sebelum dan sesudah ada smartphone pada saat kumpul 18. Revolusi dari telepon ke HP 19. Televisi dulu vs sekarang 20. Temu emas dulu vs sekarang 21. Ulang tahun dulu vs sekarang 22. Wasting Timeline dulu vs sekarang Gamesendiri sudah menjadi kebutuhan di media hiburan bagi masyarakat. Sayangnya, seiring waktu game sudah banyak berubah dari sebelumnya. Perkembangan teknologi memberi pengaruh besar pada perubahan video game online, bahkan ada banyak perbedaan antara game zaman dulu dan zaman sekarang yang wajib diketahui para gamer, nih. Kalau kamu orang Jawa, pastilah tahu tentang lebaran ketupat. Selain merayakan hari pertama lebaran, masyarakat Jawa seminggu kemudian juga merayakan lebaran ketupat. Jadi, pada saat hari pertama idul fitri masyarakat Jawa tidak membuat ketupat, tapi baru seminggu kemudian. Memang bukan tidak dilarang, tapi kebiasaannya begitu. Tradisi ini turun temurun di jaga sampai sekarang. Bahkan ada ritual khusus sebelum merayakan lebaran ketupat yang melibatkan perangkat desa atau orang-orang penting dalam pemerintahan. filosofi kupat lepet, foto Makna tradisi lebaran sangat dalam bagi masyarakat Jawa serta mengandung filosofi kehidupan tersendiri. Tujuannya sebenarnya sama dengan melaksanakan hari raya idul fitri yakni saling memaafkan serta bersilaturahmi yang biasa disebut Halal Bihalal. Makna Dari Lebaran Ketupat❤️ Sejarah Makna dan Filosofi Ketupat dalam Tradisi Lebaran, foto Tradisi lebaran ketupat ini dilaksanakan pada hari ke-7 pada bulan syawal yang juga dikenal sebagai hari raya kecil. Mengapa disebut demikian, karena pelaksanaannya setelah melakukan puasa syawal 6 hari. Sebagaimana sunnah rasul, setelah merayakan Idul fitri, satu hari setelahnya disunahkan berpuasa sampai 6 hari. Sehingga, pada hari ke-7 itu disebut dengan hari raya kecil atau lebaran ketupat. Lebaran berasal dari istilah Jawa yakni Lebar artinya selesai atau sudah berlalu. Maksudnya, lebar adalah telah berlalunya bulan ramadhan atau selesainya pelaksanaan puasa wajib sampai tibalah bulan syawal. Awal bulan syawal itulah pelaksanaan hari raya idul fitri. Lebaran Ketupat di Gorontalo, foto Kalau orang Jawa menyebutnya dengan Bodho atau Riyaya. Riyaya adalah singkatan dari kata hari raya. Sedangkan bodho dari istilah arab yakni ba’da yang artinya selesai. Jadi Bodho atau Riyaya sama artinya. Sementara makna ketupat adalah sajian khas Asia Tenggara yang terbuat dari beras, lalu dibungkus dengan janur atau daun kelapa berbentuk anyaman. Masyarakat Jawa sering menyebut ketupat dengan kupat. Terdapat dua bentuk ketupat yaitu jajaran genjang dan kepal umumnya, masing-masing mempunyai alur anyaman berbeda. Janur pembuat ketupat dipilih yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Negara tetangga seperti Brunei, Singapura serta Malaysia juga tahu tentang ketupat. Ketupat disajikan bersama opor ayam, sambal goreng, rendang dan beberapa masakan-masakan yang mengandung santan sesuai khas daerah masing-masing. Sejarah Tradisi❤️ tradisi lebaran ketupat, foto Asal muasal lebaran ketupat atau kupatan atau syawalan atau bodho kupat di Jawa ini sejak jaman pemerintahan Sultan Paku Boewono IV. Dilaksanakan pada hari ke-7 bulan syawal. Di lebaran ketupat inilah masyarakat Jawa membuat ketupat, opor serta hidangan khas lebaran lainnya. Selain ada ketupat, ada juga lepet yang terbuat dari ketan dan parutan kelapa. Selain untuk dimakan sendiri, sajian itu juga sebagai hidangan penyambutan tamu yang ingin melakukan halal bi halal di rumah kita. Sebelum memulai kegiatan, di pagi harinya setelah subuh ada upacara sedekah laut seperti larung kepala kerbau. Upacara tersebut mungkin berbeda pada setiap daerah. Upacara larung ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur karena Tuhan sudah memberikan rejeki kepada masyarakat dari lautnya. Lebaran Ketupat Durenan, foto Upacara tersebut diikuti oleh warga terutama para nelayan yang bekerja mencari hasil laut. Selanjutnya semua orang kembali ke rumah masing-masing. Setelah itu, mushola di daerah sekitar juga mengadakan shodakohan. Semua warga sekitar mushola boleh membawa makanan atau minuman, lalu dibacakan doa dan tahlil bersama. Setelah itu, dimakan bersama-sama. Kegiatan yang dilakukan saat lebaran ketupat di Jawa adalah silaturahmi atau berkunjung ke sanak saudara. Setelah meminta maaf dan bersilaturahmi, biasanya dilanjutkan dengan berwisata. Bisa berwisata ke destinasi dalam kota ataupun luar kota. Umumnya pergi ke daerah seperti pantai. Semua masyarakat Jawa sangat antusias merayakan lebaran ketupat ini. Olahan Masakan dengan Ketupat, foto Bahkan tempat-tempat wisata dipadati oleh pengunjung dari pagi sampai sore hari. Perayaan hari raya kecil meriah sekali, disambut penuh kegirangan oleh masyarakat Jawa baik anak-anak sampai orang dewasa. Filosofis Lebaran Ketupat❤️ Selain Sultan Paku Boewono IV, tokoh yang populer dalam mengenalkan budaya ini adalah Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga merupakan tokoh yang pertama kali memperkenalkan ketupat. Ketupat atau kupat berasal dari singkatan kata ngaku lepat, artinya mengakui kesalaha. Tradisi Membuat Ketupat, foto Sesama muslim sebaiknya mau mengakui kesalahan, saliang memafkan serta melupakan semua kesalahan dengan bersama-sama menyantap ketupat. Karena itulah mengapa ketupat dipilih sebagai sajian pada waktu idul fitri. Makan ketupat merupakan sarana mencairkan suasana, sehingga bisa melupakan semua kesalahan dan damailah sesama muslim. Sebenarnya masih banyak filosofi mengenai ketupat ini. Bungkus kupat yang terbuat dari janur kuning merupakan lambang penolak balak. Janur berarti sejatine nur cahaya menyimbolkan bahwa pada hari memakan ketupat kondisi manusia telah kembali dalam keadaan suci setelah memperoleh pencerahan selama ramadhan. Sementara bentuk segi empatnya, menyiratkan prinsip dari kiblat papat lima pancer berarti bahwa kemanapun manusia pergi, pasti nantinya kembali menuju Allah. Kiblat papat lima pancer juga menggambarkan 4 macam nafsu dunia. Persiapan Lebaran Ketupat, foto 4 Macam nafsu tersebut adalah nafsu emosional, nafsu untuk memuaskan rasa lapar aluamah, nafsu dalam memiliki sesuatu yang indah supiah dan nafsu memaksa diri mutmainah. Keempat nafsu tersebut telah berhasil kita takhlukkan selama berpuasa ramadhan. Sedangkan anyaman ketupat, menyiratkan kesalahan-kesalahan manusia. Warna putihnya juga mencerminkan kebersihan dan kesucian yang akan diraih setelah memohon maaf. Beras sebagai isi ketupat melambangkan kemakmuran setelah hari raya idul fitri. Tradisi Grebeg Kupat, foto Tak hanya itu, kupat disajikan bersama opor ayam beserta sambal goreng. Makna dari opor ayam yang terbuat dari santan juga mempunyai arti tersendiri. Santan dalam bahasa Jawa disebut santen memiliki arti pangapunten atau memohon maaf. Sekarang kamu sudah tahukan tentang lebaran ketupat di Jawa. Tentu takkan penasaran lagi.
Kehidupanremaja zaman dulu dan zaman sekarang yang kita ketahui sangat jauh berbeda. Pengaruh lingkungan hingga sosialisasi menyebabkan remaja zaman dulu memiliki perbedaaan dengan remaja zaman sekarang. Mungkin beberapa sobat Lebaran yang masa kecilnya pada tahun 1990-an masih ingat setiap sore akan berkunjung ke rumah temannya untuk
Lebaran jaman dulu tahun 90-an terasa lebih menyenangkan, ramai dan sangat kental dengan tradisi-tradisi. Kamu yang sudah merasakan lebaran di tahun 90-an dengan sekarang pastilah merasakan perbedaannya. Tentu sangat merindukan lebaran jaman dulu. Memang teknologi belum maju seperti sekarang ini, tapi justru makna silaturahmi lebih bisa dirasakan. Walaupun masih sulit berkomunikasi, tapi perayaan idul fitri sangat meriah, menyenangkan serta berkesan. Dari tahun ke tahun perayaan idul fitri tidaklah sama, kamu bisa merasakannya itu. Inilah beberapa perbedaan lebaran jaman dulu dengan jaman sekarang! Malam TakbiranJaman Dulu❤️Jaman Sekarang❤️Lebaran Hari PertamaJaman Dulu❤️Jaman sekarang❤️Kue LebaranJaman Dulu❤️Jaman Sekarang❤️ Malam Takbiran Jaman Dulu❤️ Takbir Keliling Membawa Obor, foto Dulu saat malam takbiran dilakukan dengan berjalan kaki berkeliling kampung berombongan. Pas hari terakhir puasa, setelah berbuka semua orang berkumpul mulai dari anak-anak, remaja, sampai bapak-bapak berada di masjid atau mushola. Tanpa diperintah semua warga antusias merayakan takbir keliling. Kemudian, sholat isyak berjamaah sampai selesai takbir dikumandangkan. Tidak hanya dikumandangkan di mushola atau masjid saja, melainkan juga dilakukan secara berkeliling. Keseruan Takbir Keliling, foto Selepas sholat isya, semua orang mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang digunakan untuk takbir keliling. Peralatan itu seperti pengeras suara, ampli, aki, speaker, mic yang disusun secara rapi di sebuah gerobak. Bahkan bedug juga dibawa untuk mengiringi gema takbir. Gema takbir ini juga diiringi kentongan dari batang bambu. Beberapa warga lainnya menghidupkan obor-obor sebagai penerang jalan saat berkeliling. Sebagian lainnya juga menyiapkan minyak tanah untuk obor. Setelah semua selesai, mulailah peserta takbir keliling atau tarling berbaris rapi. Lalu, berjalan menyusuri jalan-jalan mengumandangkan takbir, menabuh bedug dengan perasaan bahagia dalam menyambut hari kemenangan. Jaman Sekarang❤️ Takbir Keliling Jaman Sekarang, foto Sekarang, takbir keliling dengan berjalan kaki bercahayakan lampu obor sudah tidak ada lagi. Hal itu berbuah menjadi pawai yang lebih meriah, tidak hanya berkeliling kampung tapi sudah keliling di area perkotaan dan tidak berjalan kaki. Pawai itu dilakukan dengan motor, mobil-mobil pick up sampai truk milik warga kampung. Beberapa hari sebelum malam takbiran tiba, mobil-mobil yang nantinya ikut pawai dihias secantik mungkin. Baknya dibuka dibuat menjadi bentuk kubah menggunakan kertas warna-warni. Tak lupa dipasang sound system dan bedug. Saat malam takbiran tiba, sebagian orang naik mobil tersebut. Sedangkan sebagian lainnya bawa motor sendiri. Semua orang berkeliling menuju kecamatan atau kabupaten lalu berbaur bersama rombongan takbir keliling dari kampung lainnya. Takbir Keliling Menggunakan Mobil, foto Suara takbir dikumandangkan saling bersahutan, diiringi suara deru mobil dan ratusan motor. Kalau yang ada di mobil mungkin mengumandangkan takbir, tapi yang naik sepeda motor entahlah. Mereka nampak asyik berboncengan dengan pacar maupun teman-temannya. Bahkan sekarang, pemerintah setempat mengadakan lomba takbir keliling. Jadilah semakin berlomba-lomba menghias mobil untuk bertakbir. Kemeriahan ini juga diiring dengan letusan kembang api. Warna-warnanya menghiasi langit, bagaikan perayaan tahun baru masehi. Setelah selesai berkeliling, biasanya sebelum pulang ke rumah, beberapa orang mencari baju lebaran. Sesampainya di rumah, mungkin langsung nonton tv begadang semalaman. Sementara takbir masih dikumandangkan di mushola-mushola maupun masjid sampai pagi. Lebaran Hari Pertama Jaman Dulu❤️ Keliling Meminta Maaf Ke Tetangga, foto Sepulang dari sholat ied, kegiatan pertama adalah bersalam-salaman meminta maaf kepada ayah, ibu, kakek, nenek, adik, kakak dan semua kerabat yang ada di rumah. Selanjutnya, para pemuda-pemudi keluar rumah menyatu dengan yang lainnya. Dari anak-anak sampai pemuda-pemudi membentuk geng sendiri-sendiri bersiap mengunjungi satu rumah ke rumah lainnya. Biasanya beranggotakan 5-10 orang atau lebih terdiri dari teman-teman akrab. Sebelumnya sudah ditentukan tempat berkumpul. Kegiatan Setelah Sholat Idul Fitri, foto Kalau sudah pada kumpul semua, mulailah berlebaran mengunjungi semua rumah warga desa. Kelompok anak-anak, umumnya mengincar makanan enak dan angpau dari orang-orang terpandang di desa. Mereka sudah tahu mana saja rumah yang memberikan angpau. Jaman sekarang❤️ Lebaran Jaman Sekarang, foto Sementara lebaran jaman sekarang, pada hari pertama begitu pulang dari sholat ied, sudah langsung mengambil handphone. Berbagai aplikasi chat seperti BBM, Line, Whatsapp siap dijelajahi untuk berkirim pesan ucapan lebaran. Bahkan belum sempat meminta maaf kepada orang tua. Tak hanya itu, facebook, instagram, twitter dan lainnya juga mulai dibaca-baca. Pesan ucapan lebaran dari satu orang dikirim ke orang lainnya. Setelah itu, barulah bersalaman dengan keluarga. Lalu, datang ke rumah pacar berlebaran bersama pacar dan keluarganya. Sedangkan yang jomblo berlebaran bersama teman-teman atau sahabatnya. Kalau anak-anak masih bersama orang tua. Tidak seperti lebaran jaman dulu yang geng-gengan masuk ke satu rumah ke rumah lainnya berjalan kaki. Saat ini jika ingin berkunjung ya hanya ke rumah-rumah tetangga dekat saja. Jauh sedikit pasti menggunakan motor. Bahkan mungkin tetangga dekat ada yang lupa dikunjungi. Kue Lebaran Jaman Dulu❤️ Jajan Lebaran Jaman Dulu, foto Berbicara soal kue lebaran, dulu sudah dipersiapkan 2 minggu sebelum idul fitri. Dalam waktu 2 minggu tersebut, nenek sudah mulai menjemur kerupuk atau rengginang, mengupas kulit kacang dan sebagainya. Ibu-ibu biasanya membuat wajik, tape ketan, keripik, kuping gajah, rempeyek dan jajanan jaman dulu. Kue lebaran di dominasi buatan tangan sendiri. Sehingga, tak heran aroma serta cita rasanya berbeda-beda setiap rumah. Jaman Sekarang❤️ Jajan Lebaran Jaman Sekarang, foto Kue lebaran jaman sekarang tidak dibuat jauh-jauh hari, kesibukan tentang kue ini hanya 3 sampai 1 hari sebelum idul fitri tiba. Sudah tak ada lagi buat kue, cukup beli kue di pasar atau mall bahkan toko online. Sudah banyak beragam jenis kue kering dengan bentuk lucu-lucu. Karena itulah rasanya mungkin bisa sama pada setiap rumah. Pada akhirnya kue lebaran tersisa banyak. Para tamu, paling-paling hanya mencicipi sebagai formalitas menghormati tuan rumah. Nah itulah perbedaan lebaran jaman dulu dengan lebaran jaman sekarang.
Lebaransebentar lagi akan datang setelah kita menempuh Bulan Ramadhan yang pernuh Berkah. Lebaran identik dengan bagi-bagi angpau, kue khas lebaran yang disuguhkan setiap kali kita berkunjung ke sanak saudara. Yuk langsung simak seperti dikutip dari brilio.net, Inilah 5 Perbedaan Lebaran Jaman Dulu vs Sekarang, pasti kamu mengalami !
Gabung KomunitasYuk gabung komunitas {{forum_name}} dulu supaya bisa kasih cendol, komentar dan hal seru lainnya. QuoteLebaran sebentar lagi gan waktunya kita untuk menuju hari kemenangan dan saling memaafkan Lebaran tentu menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu bagi umat Islam di Indonesia. Gak cuma dimanfaatkan untuk saling bermaaf-maafan gan, momen lebaran biasanya akan dijadikan ajang untuk bersilahturahmi mengunjungi keluarga di kampung halaman. Di Indonesia sendiri momen lebaran udah dirayakan sejak zaman kolonial Belanda Hal Ini terungkap dari foto-foto langka di berbagai daerah yang dirangkum dari berbagai sumber di bawah ini. 1. Beberapa orang tampak meramaikan suasana lebaran di rumah Bupati Bandung, tahun 1932. Spoiler for foto1 foto spaarnestadphoto 2. Anak-anak turun ke lapangan dengan baju cerah saat perayan lebaran di Garut, tahun 1935. Spoiler for foto2 Foto kitlv 3. Masih di Garut, sejumlah pria mengenakan kopiah saat suasana lebaran yang jatuh di akhir tahun 1935. Spoiler for foto3 Foto kitlv 4. Potret salat Idul Fitri di sebuah lapangan di Bangkinang, Kampar, Riau sekitar tahun 1930. Spoiler for foto4 Foto tropenmuseum 5. Sejumlah orang merayakan hari raya lebaran dengan menabuh rebana di Muara Manderas, Jambi, sekitar tahun 1912. Spoiler for foto5 Foto tropenmuseum 6. Beberapa orang menikmati hari lebaran di Pantai Pangandaran, tahun 1929. Spoiler for foto6 Foto tropenmuseum 7. Berfoto bersama di malam hari, menandai masuknya bulan Syawal di Lebong, Bengkulu, tahun 1936. Spoiler for foto7 Foto tropenmuseum 8. Berfoto studio menyambut hari raya Idul Fitri, di Kota Palembang, yang jatuh pada tanggal 17 Juni 1920. Spoiler for foto8 Foto tropenmuseum 9. Tradisi melepas balon udara dan memotong lupis raksasa di Kota Pekalongan 7 hari setelah Lebaran. Spoiler for foto9 Foto ⚡UPDATE⚡ Spoiler for foto lebaran tempo dulu Itulah beberapa foto suasana lebaran tempo dulu gan benar-benar meriah ya tentunya hikmat juga gan Mau lebaran tempo dulu sampai sekarang yang terpenting kita saling memaafkan gan. Mohon maaf y klo ane ada salah Sumber 21-06-2017 1027 Diubah oleh babebow 23-06-2017 0529 Jadul euy 21-06-2017 1027 lebaran jaman dulu jauh beda sama sekarang 21-06-2017 1028 KASKUS Addict Posts 1,430 maaf kak, kalo aku boleh komentar........ suasana jaman dlu memang ramai selalu kak 21-06-2017 1030 zharki memberi reputasi wogh sampe liburan ke pangandaran,gak kalah seru sama jaman sekarang jaman dulu lingkar nagrek kayaknya macet sama andong kali yak 21-06-2017 1031 Mejeng dolo di pejwan 21-06-2017 1031 babebow memberi reputasi lebarannya kapan, om? udah gak sabar pgn dapet angpau dari sodara-sodara ane... 21-06-2017 1040 QuoteOriginal Posted By mulivw►Mejeng dolo di pejwan cendolin ane dong, om... 21-06-2017 1042 wehhhh...asikk yo kayane... 21-06-2017 1042 QuoteOriginal Posted By witchita►maaf kak, kalo aku boleh komentar........ suasana jaman dlu memang ramai selalu kak yo ha...belum ada hp dan lain sebagainya...masi jadul 21-06-2017 1043 keren ya, tapi sekarang udah banyak yang berbeda 21-06-2017 1043 Kaskus Maniac Posts 6,302 gak ada belandanya ya? 21-06-2017 1045 mantab negh gan jadul bener HOT THREAD APPROVED -torture for pleasure 21-06-2017 1046 Kaskus Addict Posts 1,956 Taun segitu emak jg blm lahir 21-06-2017 1049 zharki memberi reputasi KASKUS Addict Posts 1,430 QuoteOriginal Posted By punkfajar► yo ha...belum ada hp dan lain sebagainya...masi jadul tapi sayang ku gk ngerasain jaman2 itu kak 21-06-2017 1051 zharki memberi reputasiQuoteOriginal Posted By solitaire07► cendolin ane dong, om... Cek kulkas dah 21-06-2017 1052 QuoteOriginal Posted By witchita►tapi sayang ku gk ngerasain jaman2 itu kak ya iya lah...kamu kan kelahiran 90 an toh 21-06-2017 1112 Lebaran dari dulu selalu ramai 21-06-2017 1136 foto nya ga berwarna semua ya 21-06-2017 1137 mantav soul 21-06-2017 1137 Aktivis Kaskus Posts 577 21-06-2017 1151 Jamansekarang : Email aja gan. Ketik dulu yg rapi di word, upload foto2 di FB, kabarin dia via sms kalo email udah dikirim. Pas Hari Raya Jaman dulu : Lagi2 gramedia jadi tujuan untuk pilih2 kartu lebaran. Beragam kartu lebaran yg berbeda desain dan ukuran dipilih untuk teman2. Jaman sekarang : kalo Hari Raya Sms aja gan. Dari dua belas bulan di dalam setahun, momentum paling ditunggu para muslim ya bulan Ramadhan yang ditutup dengan hari lebaran. Apalagi ketika hari kemenangan tiba, di mana semua orang berkumpul dengan keluarga banyak mimpi serta keinginan yang dipupuk sejak jauh-jauh hari. Mulai dari menabung untuk mudik, membuat baju lebaran keluarga, jatah THR, dan lain sebagainya. Maka saat datang hari itu, baik kaum tua muda semua berbahagia merayakan dengan cara masing-masing. Namun seiring waktu berjalan, seseorang melewati lebaran demi lebaran dari usia anak-anak hingga tumbuh dewasa. Tentu momen lebaran yang dilewati terasa berbeda. Dan saat terkenang beberapa hal, perbedaan itu membuat kita merindukan masa-masa indah yang sudah berlalu. Berikut ini perbedaan momen lebaran saat kita masih kecil hingga kini dewasa. Jumlah Anggota Keluarga Dulu saat lebaran, keluarga masih lengkap dengan adanya ayah, ibu, kakek, bahkan nenek. Saat kita mulai dewasa, satu-persatu dari mereka yang menyayangi kita telah pergi. Dan kita hanya bisa mengunjungi pusara mereka. Keluarga besar masih lengkap vs keluarga berkurang [image source]Beberapa sanak famili juga mungkin mulai absen karena sudah membina keluarga baru, jadi harus membagi waktu dengan keluarga yang lain. Tapi saat ada yang beranjak pergi, ada pula adik-adik keponakan atau sepupu yang baru lahir, bakal meramaikan silaturahmi keluarga kita. Lama Waktu Liburan Liburan masa kecil vs liburan saat dewasa [image source]Saat masih kecil, liburan lebaran kita sangat panjang hingga hampir sebulan penuh. Namun ketika dewasa, belum juga lebaran hari ketujuh, bahkan masih hari ketiga, kita sudah harus kembali bekerja. Saat itu, bukankah rasa-rasanya terpikir untuk kembali ke masa kanak-kanak? Fenomena Ucapan Lebaran Jaman Dulu Dan Saat Ini Keseruan lebaran jaman dulu diramaikan oleh surat ucapan dengan berbagai desain unik. Anak-anak jaman dulu pun mengoleksinya dan dipamerkan saat masuk sekolah. Berbeda dengan jaman sekarang di mana kartu ucapan telah ditinggalkan penggunanya. Kartu ucapan lebaran vs ucapan lewat broadcast sosmed [image source]Sebaliknya akan banyak pesan broadcast ucapan selamat lebaran yang diucapkan kolektif dan tidak ada greget atau kesan emosionalnya sama sekali. Hanya dari copas satu ke copas lainnya. Ah betapa kangennya ya dapat ucapan langsung dari orang yang kita sayangi.. Bagi-Bagi Angpao Diberi angpau vs bagi-bagi angpao [image source]Masa kecil merupakan saat panen angpao dari paman, kakek, nenek, dan teman kerja orang tua kita. Selepas lebaran, dijamin celengan ayam kita bakal penuh bahkan tumpah-tumpah. Berbeda saat sudah dewasa, maka kita yang akan pusing mempersiapkan uang untuk bagi-bagi angpau untuk anak-anak yang akan berkunjung. Kebersamaan Hari Raya Idul Fitri Kebersamaan jaman dulu vs masa kini [image source]Jaman dulu, momen lebaran benar-benar digunakan untuk bersilaturahmi dengan orang-orang tercinta. Saling bercerita tentang banyak hal yang terjadi selama rentang waktu tak bersua. Kini, momen lebaran yang harusnya jadi ajang kebersamaan terkadang kalah dengan gadget. Semua sibuk update sedang apa dengan gadgetnya masing-masing, lupa deh update ke keluarga sendiri sudah melakukan apa saja selama tidak bersua. Jajanan Kue Lebaran yang Berubah Tiap Tahunnya Jajanan jaman dulu vs kue modern [image source]Meski jajanan jaman dulu mungkin tak selezat kue lebaran jaman sekarang, namun kehadiran makanan jadul itu sangat dirindukan. Apa yang membuatnya begitu diidamkan? Kuncinya adalah kenangan yang ada di dalam jajanan jadul itu. Bisa jadi kenangan bersama orang-orang tercinta yang kini sudah tak lagi di tengah-tengah kita. Misalnya, jajan lebaran khas yang hanya dibuat oleh nenek atau ibu, rasanya nggak akan tergantikan oleh cookies kemasan semahal apapun. Tempat Menghabiskan Libur Lebaran Tempat libur lebaran jaman dulu vs tempat liburan jaman sekarang [image source]Libur lebaran jaman dulu wajib dihabiskan di rumah keluarga semisal rumah nenek. Namun saat ini, tempat-tempat wisata nampaknya lebih ramai saat lebaran. Dan lagi, banyak juga tempat wisata yang bisa jadi pilihan agar kita bisa lebih dekat dengan keluarga. Beda Cara Mendapatkan Tiket untuk Mudik Mendapatkan tiket jaman dulu vs jaman sekarang [image source]Mudik lebaran jaman dulu lebih butuh perjuangan karena harus ikut nimbrung di antrian tiket yang mengular. Beda dengan saat ini, sambil tiduran pun kita dengan mudah bisa membeli tiket. Masa-masa sulit itu kadang dirindukan, meski tak ingin dirasakan lagi. Hal-hal di atas mau tidak mau harus kita rasakan saat momen lebaran datang. Beberapa hal nampak lebih mudah di zaman sekarang, namun ada beberapa hal juga menjadi sulit. Ya, begitulah, segala sesuatu selalu menghadirkan dua sisi yaitu kelebihan dan kekurangan, pun suka atau duka. Karenanya selagi masih sempat, usahakan selalu berbagi kebahagiaan dengan orang-orang tercinta di sekitar kita. . 225 201 378 264 413 322 247 218

lebaran jaman dulu dan sekarang